Top Menu

Tampilkan postingan dengan label Ilmu Yang Utama. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ilmu Yang Utama. Tampilkan semua postingan

Rabu, 25 Februari 2015

Bolu Batik Indonesia


BATIK  tidak hanya kita kenal lewat kain Batik, baju Batik, sprei Batik atau  tas Batik saja, melainkan Batik juga dapat dinikmati dalam bentuk BOLU BATIK.
Keindahan dan rasa yang nikmat dari BOLU BATIK dapat disiapkan sebagai hantaran maupun sajian andalan untuk berbagai acara baik resmi maupun tidak resmi bahkan bisa juga menjadi buah tangan /oleh-oleh khas Indonesia, sehingga akan lebih menguatkan Indonesia sebagai pemilik otentik dari Batik.

Penetapan UNESCO kepada Batik Indonesia sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi  (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity tentu membuat kita semua senang dan bangga. Namun apakah cukup sampai di situ saja ? apakah cukup dengan memakai Batik pada setiap hari Jum'at atau pada setiap tanggal 2 Oktober atau memakai Batik ketika menyambut tamu negara ?

Kita tentu masih ingat bagaimana pengakuan Dunia kepada Batik sebagai warisan Budaya Indonesia tidaklah diterima dengan kemudahan dan berjalan mulus. karena ternyata ada negara lain yang juga " mengaku-aku  " bahwa Batik adalah warisan budaya mereka.
Diperlukan usaha, kerja keras dan kerjasama ( kekompakan ) dari semua pihak untuk meyakinkan kepada Dunia bahwa Batik adalah milik Indonesia
Setelah akhirnya pengakuan itu kita dapatkan, apakah lantas kita merasa cukup selesai sampai sekian saja ?


Apakah kita dapat menjawab seandainya ada pertanyaan : Bagaimana Indonesia melestarikan, menjaga, dan mengenalkan  Batik sebagai warisan budaya kepada satu generasi ke generasi berikutnya ? apakah batik akan abadi di kenal sebagai warisan budaya Indonesia atau akan tergerus oleh waktu dan dilupakan ?
Kewajiban ada pada kita untuk menjaga agar Batik jangan sampai punah dan jangan pernah "diakui kembali " oleh negara lain. Maka untuk tujuan tersebut diperlukan usaha dan tindakan - tindakan yang terus menerus.


Temuan Bolu Batik ini merupakan bentuk kreativitas bahwa faktanya Batik juga bisa di presentasikan dan diaplikasikan pada makanan salah satunya adalah kue bolu.
Bolu Batik bukan hanya sekedar hasil dari sebuah aktivitas melukis atau menggambar di atas kue bolu, namun ada filosofi yang dapat kita ajarkan melalui corak - corak Batik yang kita terapkan pada bolu tersebut.
Filosofi dari corak - corak Batik tersebut menggambarkan keragaman kekayaan budaya dari masing daerah - daerah asal Batik di Indonesia.
Saat ini kami telah menyelenggarakan kelas-kelas kursus Bolu Batik di beberapa tempat di Jabodetabek dan beberapa ada pula di luar kota seperti Jogjakarta, Solo, Semarang, Surabaya, Batam, Pekan Baru. Ada juga yang bekerja sama dengan pengelola kursus masakan.  Hasilnya, murid-murid yang pernah mengikuti kursus sekarang telah membuka kelas sendiri dan bahkan menerima order pesanan Bolu Batik.


Kegiatan ini pernah di liput oleh beberapa televisi swasta dan beberapa media cetak. Namun tentu saja pengenalan dan penggiatan bolu Batik ini baru menyentuh bagian yang sangat kecil dari keseluruhan wilayah Indonesia yang luas. Dan rasanya belum menyentuh wakil-wakil Indonesia di berbagai negara di dunia.

Padahal manfaat dari kreativitas membuat Bolu Batik telah menciptakan peluang lapangan pekerjaan dan memberikan kesejahteraan dalam hal kemandirian ekonomi.

Bolu Batik ini di gagas oleh seorang perempuan Indonesia bernama Retno Dyah.
Ayo ambil bagian untuk turut serta mengenalkan dan menyebarkan  " Batik " tidak hanya untuk kalangan di seluruh pelosok Indonesia baik kota - kota besar maupun daerah yang terpencil juga untuk ke seluruh Dunia.

Apabila Anda setuju dengan saya dan berminat untuk mempelajari cara membuat Bolu Batik atau ingin mengundang kami membuka kelas Bolu Batik di wilayah Anda, silahkan menghubungi :

Dewi,  Call/sms/whatsapp : 0816 734 833, 0812 1273 2949
          Email : ddamayanti12.dd@gmail.com

Kamis, 15 November 2012

Sebab-Sebab Turunnya Rizki

Akhir-akhir ini banyak orang yang mengeluhkan masalah penghasilan atau rizki, entah karena merasa kurang banyak atau karena kurang berkah. Begitu pula berbagai problem kehidupan, mengatur pengeluaran dan kebutuhan serta bermacam-macam tuntutannya. Sehingga masalah penghasilan ini menjadi sesuatu yang menyibukkan, bahkan membuat bingung dan stress sebagian orang. Maka tak jarang di antara mereka ada yang mengambil jalan pintas dengan menempuh segala cara yang penting keinginan tercapai. Akibatnya bermunculanlah koruptor, pencuri, pencopet, perampok, pelaku suap dan sogok, penipuan bahkan pembunuhan, pemutusan silaturrahim dan meninggal kan ibadah kepada Allah untuk mendapatkan uang atau alasan kebutuhan hidup.

Mereka lupa bahwa Allah telah menjelaskan kepada hamba-hamba-Nya sebab-sebab yang dapat mendatangkan rizki dengan penjelasan yang amat gamblang. Dia menjanjikan keluasan rizki kepada siapa saja yang menempuhnya serta menggunakan cara-cara itu, Allah juga memberikan jaminan bahwa mereka pasti akan sukses serta mendapatkan rizki dengan tanpa disangka-sangka.

Diantara sebab-sebab yang melapangkan rizki adalah sebagai berikut:

- Takwa Kepada Allah

Takwa merupakan salah satu sebab yang dapat mendatangkan rizki dan menjadikannya terus bertambah. Allah Subhannahu wa Ta"ala berfirman, artinya,
"Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezki dari arah yang tidada disangka-sangkanya." (At Thalaq 2-3)

Setiap orang yang bertakwa, menetapi segala yang diridhai Allah dalam segala kondisi maka Allah akan memberikan keteguhan di dunia dan di akhirat. Dan salah satu dari sekian banyak pahala yang dia peroleh adalah Allah akan menjadikan baginya jalan keluar dalam setiap permasalahan dan problematika hidup, dan Allah akan memberikan kepadanya rizki secara tidak terduga.
Imam Ibnu Katsir berkata tentang firman Allah di atas, "Yaitu barang siapa yang bertakwa kepada Allah dalam segala yang diperintahkan dan menjauhi apa saja yang Dia larang maka Allah akan memberikan jalan keluar dalam setiap urusannya, dan Dia akan memberikan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka, yakni dari jalan yang tidak pernah terlintas sama sekali sebelumnya."
Allah swt juga berfirman, artinya,

"Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya." (QS. 7:96)

- Istighfar dan Taubat

Termasuk sebab yang mendatang kan rizki adalah istighfar dan taubat, sebagaimana firman Allah yang mengisahkan tentang Nabi Nuh Alaihissalam ,

"Maka aku katakan kepada mereka:"Mohonlah ampun kepada Rabbmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun" niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai." (QS. 71:10-12)

Al-Qurthubi mengatakan, "Di dalam ayat ini, dan juga dalam surat Hud (ayat 52,red) terdapat petunjuk bahwa istighfar merupakan penyebab turunnya rizki dan hujan."
Ada seseorang yang mengadukan kekeringan kepada al-Hasan al-Bashri, maka beliau berkata,

"Beristighfarlah kepada Allah", lalu ada orang lain yang mengadukan kefakirannya, dan beliau menjawab, "Beristighfarlah kepada Allah". Ada lagi yang mengatakan, "Mohonlah kepada Allah agar memberikan kepadaku anak!" Maka beliau menjawab, "Beristighfarlah kepada Allah". Kemudian ada yang mengeluhkan kebunnya yang kering kerontang, beliau pun juga menjawab, "Beristighfarlah kepada Allah."

Maka orang-orang pun bertanya, "Banyak orang berdatangan mengadukan berbagai persoalan, namun anda memerintahkan mereka semua agar beristighfar." Beliau lalu menjawab, "Aku mengatakan itu bukan dari diriku, sesungguhnya Allah swt telah berfirman di dalam surat Nuh,(seperti tersebut diatas, red)

Istighfar yang dimaksudkan adalah istighfar dengan hati dan lisan lalu berhenti dari segala dosa, karena orang yang beristighfar dengan lisannnya saja sementara dosa-dosa masih terus dia kerjakan dan hati masih senantiasa menyukainya maka ini merupakan istighfar yang dusta. Istighfar yang demikian tidak memberikan faidah dan manfaat sebagaimana yang diharapkan.

- Tawakkal Kepada Allah

Allah swt berfirman, artinya,

"Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya." (QS. 65:3)

Nabi saw telah bersabda, artinya,

"Seandainya kalian mau bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benarnya maka pasti Allah akan memberikan rizki kepadamu sebagaimana burung yang diberi rizki, pagi-pagi dia dalam keadaan lapar dan kembali dalam keadaan kenyang." (HR Ahmad, at-Tirmidzi dan dishahihkan al-Albani)

Tawakkal kepada Allah merupakan bentuk memperlihatkan kelemahan diri dan sikap bersandar kepada-Nya saja, lalu mengetahui dengan yakin bahwa hanya Allah yang memberikan pengaruh di dalam kehidupan. Segala yang ada di alam berupa makhluk, rizki, pemberian, madharat dan manfaat, kefakiran dan kekayaan, sakit dan sehat, kematian dan kehidupan dan selainnya adalah dari Allah semata.

Maka hakikat tawakkal adalah sebagaimana yang di sampaikan oleh al-Imam Ibnu Rajab, yaitu menyandarkan hati dengan sebenarnya kepada Allah Azza wa Jalla di dalam mencari kebaikan (mashlahat) dan menghindari madharat (bahaya) dalam seluruh urusan dunia dan akhirat, menyerahkan seluruh urusan hanya kepada Allah serta merealisasikan keyakinan bahwa tidak ada yang dapat memberi dan menahan, tidak ada yang mendatangkan madharat dan manfaat selain Dia.

- Silaturrahim

Ada banyak hadits yang menjelaskan bahwa silaturrahim merupakan salah satu sebab terbukanya pintu rizki, di antaranya adalah sebagai berikut:

-Sabda Nabi Shalallaahu alaihi wasalam, artinya,

"Dari Abu Hurairah ra berkata, "Aku mendengar Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, "Siapa yang senang untuk dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya maka hendaklah menyambung silaturrahim." (HR Al Bukhari)

-Sabda Nabi saw, artinya,

"Dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu , Nabi Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, "Ketahuilah orang yang ada hubungan nasab denganmu yang engkau harus menyambung hubungan kekerabatan dengannya. Karena sesungguhnya silaturrahim menumbuhkan kecintaan dalam keluarga, memperbanyak harta dan memperpanjang umur." (HR. Ahmad dishahihkan al-Albani)

Yang dimaksudkan dengan kerabat (arham) adalah siapa saja yang ada hubungan nasab antara kita dengan mereka, baik itu ada hubungan waris atau tidak, mahram atau bukan mahram.

- Infaq fi Sabilillah

Allah swt berfirman, artinya,

"Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya." (QS. 34:39)

Ibnu Katsir berkata, "Yaitu apapun yang kau infakkan di dalam hal yang diperintahkan kepadamu atau yang diperbolehkan, maka Dia (Allah) akan memberikan ganti kepadamu di dunia dan memberikan pahala dan balasan di akhirat kelak."
Juga firman Allah yang lain,artinya,

"Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan dari padanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui." (QS. 2:267-268)

Dalam sebuah hadits qudsi Rasulullah saw bersabda, Allah swt berfirman, "Wahai Anak Adam, berinfaklah maka Aku akan berinfak kepadamu." (HR Muslim)

- Menyambung Haji dengan Umrah

Berdasarkan pada hadits Nabi Shalallaahu alaihi wasalam dari Ibnu Mas"ud Radhiallaahu anhu dia berkata, Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, artinya,

"Ikutilah haji dengan umrah karena sesungguhnya keduanya akan menghilangkan kefakiran dan dosa sebagaimana pande besi menghilangkan karat dari besi, emas atau perak, dan haji yang mabrur tidak ada balasannya kecuali surga." (HR. at-Tirmidzi dan an- Nasai, dishahihkan al-Albani)

Maksudnya adalah, jika kita berhaji maka ikuti haji tersebut dengan umrah, dan jika kita melakukan umrah maka ikuti atau sambung umrah tersebut dengan melakukan ibadah haji.

- Berbuat Baik kepada Orang Lemah

Nabi saw telah menjelaskan bahwa Allah akan memberikan rizki dan pertolongan kepada hamba-Nya dengan sebab ihsan (berbuat baik) kepada orang-orang lemah, beliau bersabda, artinya,

"Tidaklah kalian semua diberi pertolongan dan diberikan rizki melainkan karena orang-orang lemah diantara kalian." (HR. al-Bukhari)

Dhu"afa" (orang-orang lemah) klasifikasinya bermacam-macam, ada fuqara, yatim, miskin, orang sakit, orang asing, wanita yang terlantar, hamba sahaya dan lain sebagainya.

- Serius di dalam Beribadah

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu, dari Nabi Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, "Allah Subhannahu wa Ta"ala berfirman, artinya,

"Wahai Anak Adam Bersungguh-sungguhlah engkau beribadah kepada Ku, maka Aku akan memenuhi dadamu dengan kecukupan dan Aku menanggung kefakiranmu. Jika engkau tidak melakukan itu maka Aku akan memenuhi dadamu dengan kesibukan dan Aku tidak menanggung kefakiranmu."

Tekun beribadah bukan berarti siang malam duduk di dalam masjid serta tidak bekerja, namun yang dimaksudkan adalah menghadirkan hati dan raga dalam beribadah, tunduk dan khusyu" hanya kepada Allah, merasa sedang menghadap Pencipta dan Penguasanya, yakin sepenuhnya bahwa dirinya sedang bermunajat, mengadu kepada Dzat Yang menguasai Langit dan Bumi.
Dan masih banyak lagi pintu-pintu rizki yang lain, seperti hijrah, jihad, bersyukur, menikah, bersandar kepada Allah, meninggalkan kemaksiatan, istiqamah serta melakukan ketaatan, yang tidak dapat di sampaikan secara lebih rinci dalam lembar yang terbatas ini. Mudah-mudahan Allah memberi kan taufik dan bimbingan kepada kita semua. Amin.


Al-Sofwah( Sumber: Kutaib "Al Asbab al Jalibah lir Rizqi", al-qism al-ilmi Darul Wathan. )

Rabu, 26 September 2012

Keutamaan sholat subuh

Subuh adalah satu diantara lima waktu yang mana Allah Ta’ala memerintahkan manusia sholat pada masanya. Allah Ta’ala berfirman, yang artinya:
Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) Subuh. Sesungguhnya shalat Subuh tu disaksikan (oleh malaikat).” Qs. Al-Isra’: 78
Memang tidak mudah untuk bangun sholat subuh. Kebanyakan dari kaum muslimin berlalu dengan tidurnya ketika mendengar adzan subuh. Hal inilah yang melatarbelakangi kenapa dalam adzan subuh ditambahkan kalimat “Assolatuhoirumminannaum” yang artinya adalah lebih baik sholat daripada tidur. Sulitnya sholat subuh ini dapat anda buktikan dengan melihat jamaah yang sholat subuh di masjid akan berbeda jumlahnya dengan jumlah jamaah pada saat sholat yang lainnya.
Karena kekhususan dan kesulitannya itu, sholat subuh memiliki keutamaan. Barangsiapa yang mengerjakannya, maka ia akan mendapat ganjaran khusus. Yakni diantaranya:



















  1. Sholat subuh adalah penyebab masuk surga.
Dalam sebuah hadits, rasulullah bersabda, yang artinya: “Barangsiapa yang mengerjakan shalat bardain (yaitu sholat subuh dan sholat ashar) maka ia akan masuk surga” HR. Bukhori no. 574 dan Muslim 635
  1. Sholat subuh adalah penghalang untuk masuk neraka.
Dalam hadist riwayat Muslim, Rasulullah bersabda, yang artinya: “Tidaklah akan masuk neraka orang yang melaksanakan sholat sebelum terbitnya matahari (subuh) dan shalat sebelum terbenamnya matahari (ashar).”
  1. Sholat subuh membuat muslim berada dalam jaminan Allah.
Rasulullah pernah bersabda, yang artinya: Barangsiapa yang shalat subuh maka dia berada dalam jaminan Allah. Oleh karena itu jangan sampai Allah menuntut sesuatu kepada kalian dari jaminan-Nya. Karena siapa yang Allah menuntutnya dengan sesuatu dari jaminan-Nya, maka Allah pasti akan menemukannya, dan akan menelungkupkannya di atas wajahnya dalam neraka jahannam.” HR. Muslim no. 163
  1. Pahalanya dihitung seperti shalat semalam penuh.
Rasulullah bersabda tentang hal ini, yang artinya: Barangsiapa yang shalat isya` berjama’ah maka seolah-olah dia telah shalat malam selama separuh malam. Dan barangsiapa yang shalat subuh berjamaah maka seolah-olah dia telah shalat seluruh malamnya.” HR. Muslim no. 656
  1. Sholat subuh akan disaksikan oleh para malaikat
Rasulullah pernah bersabda, yang artinya, “Dan para malaikat malam dan malaikat siang berkumpul pada sholat fajar (subuh).” HR. Bukhori 137 dan Muslim 632
Ancaman untuk muslim yang meninggalkan sholat subuh.
Banyaknya keutamaan bagi sholat subuh ini tentu saja dibarengi dengan adanya ancaman jika ditinggalkan. Tentu saja kita harus takut kepada ancaman ini karena datang dari Allah. Kebanyakan orang Islam disebut munafiq karena meninggalkan sholat subuh karena aktivitas tidur. Rasulullah pernah bersabda, yang artinya:
Sesungguhnya shalat yang paling berat dilaksanakan oleh orang-orang munafik adalah shalat isya dan shalat subuh. Sekiranya mereka mengetahui keutamaan keduanya, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak.” HR. Bukhari no. 657 dan Muslim no. 651
Apakah kita mau dikatakan orang yang munafiq? Saya rasa tidak. Oleh karena itu kita harus memperhatikan ibadah kita yang satu ini. Semoga Allah memberi kemudahan dan hidayah bagi kita semua. Utamakan untuk sholat subuh di masjid, terlebih lagi untuk para pria. Semoga artikel ini bermanfaat. (iwan)